Di antara kenikmatan surga, terdapat satu rumah yang sangat istimewa dan penuh makna. Rumah itu dikenal sebagai “Darul Farh” (بـَيت الــفَـرَح), atau sering diterjemahkan sebagai “rumah kegembiraan” atau “rumah kebahagiaan”.
Menurut sebagian riwayat dan ulama, rumah ini disediakan khusus bagi orang-orang yang senang menggembirakan anak-anak kecil — bukan hanya anak-anak mereka sendiri, tetapi juga kepada anak-anak yatim, dhuafa, dan anak-anak yang kurang mendapat perhatian.
Dalam redaksi yang sering dikutip:
“إِنَّ في الجنة داراً يقال لها دارَ الفَرَحِ، لا يَدخُلُها إلا من فَرَّحَ الصِّبْيانَ”
Artinya: “Sesungguhnya di surga ada satu rumah yang bernama Rumah Kegembiraan. Tiada yang memasukinya kecuali orang yang menggembirakan anak-anak kecil.”
Mengapa Amalan Kecil Ini Sangat Bernilai?
-
Kesederhanaan yang Mendalam
Tersenyum, bermain, memberi hadiah kecil, perhatian tulus — semua bisa dianggap “membahagiakan anak-anak”. Tidak harus berupa sedekah besar, tetapi ikhlas dan konsisten dalam kebaikan kepada anak-anak sudah sangat berarti. -
Mengubah Hidup Anak-Anak
Bagi anak yatim atau dhuafa, perhatian dan kasih sayang bisa sangat menyentuh. Ketika seseorang memberi kegembiraan kepada anak-anak yang kurang beruntung, bukan hanya dirinya yang bahagia, tetapi dia menanam benih kasih yang mungkin sangat langka di dunia anak tersebut. -
Balasan Besar di Akhirat
Janji “rumah di surga” menunjukkan bahwa Allah sangat menghargai akhlak lugu seperti kegembiraan anak-anak. Rumah ini menjadi simbol pahala abadi bagi seseorang yang selama hidupnya memberi kebahagiaan kepada anak-anak.
Catatan Kritis tentang Sumber Hadits
-
Saya tidak menemukan sumber hadits yang menyatakan bahwa riwayat ini berasal dari adz-Dzahabi secara tepercaya (seperti yang tercantum di redaksi awal). Beberapa referensi populer justru menyebut riwayat dari Abu Ya’la dari Aisyah ra. sebagai narasumber.
-
Karena itu, sebagian ulama menganggap hadits ini kurang kuat atau tidak memiliki sanad yang sangat shahih seperti hadits-hadits populer lainnya. Namun, pesan moral dan etika yang disampaikan — tentang kasih sayang kepada anak-anak — tetap sangat ditekankan dalam literatur Islam.
-
Ada pula interpretasi bahwa “Darul Farh” ini bisa diartikan sebagai simbolik — yakni rumah dalam surga yang mewakili kegembiraan batin dan pahala besar dari Allah, bukan bangunan fisik yang bisa digambarkan persis seperti rumah dunia.
Pesan & Ajakan
-
Mari jadi pembawa kebahagiaan: Ajaklah umat, terutama dalam kegiatan sosial seperti santunan yatim, program beasiswa, atau kegiatan anak-anak, untuk menanamkan nilai bahwa membahagiakan anak-anak adalah amalan mulia.
-
Konsisten dalam kebaikan kecil: Memberi perhatian, bermain, menghibur, dan mendidik anak-anak — semua adalah amalan yang walau tampak sederhana, dapat mendatangkan pahala besar di akhirat.
-
Zakat dan sedekah untuk anak-anak: Mendedikasikan sebagian sedekah untuk anak-anak dhuafa sangat sesuai dengan spirit “rumah al-Farh”: bukan sekadar bantuan materi, tetapi menumbuhkan rasa disayangi dan dihargai.