Sahabat, dengki adalah penyakit hati yang halus namun berbahaya. Dengki membuat seseorang tidak tenang ketika melihat orang lain bahagia, sukses, atau mendapatkan nikmat dari Allah. Padahal, nikmat itu adalah pemberian Sang Maha Kuasa yang tak bisa dihalangi siapa pun.
Pepatah Arab mengatakan:
الحَسُوْدُ لاَ يَسُوْدُ
“Orang yang pendengki tidak akan menjadi mulia.”
Mengapa demikian? Karena kedengkian menggerogoti jiwa, merusak hati, dan menghalangi langkah menuju keberkahan. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Jauhilah hasad (dengki), karena sesungguhnya hasad itu memakan kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar.”
(HR. Abu Dawud no. 4903; Ibn Majah no. 4210)
Orang yang sibuk dengan iri hati akan kehilangan fokus untuk berbuat baik, kehilangan ketenangan, bahkan kehilangan kemuliaan di mata manusia maupun Allah. Sebaliknya, orang yang hatinya bersih dari dengki akan lebih mudah dirahmati, rezekinya terasa lapang, dan hidupnya penuh keberkahan.
Maka, jangan biarkan dengki menguasai diri kita. Gantikan dengan doa kebaikan untuk saudara kita, dan yakinlah bahwa apa yang Allah tetapkan bagi kita pasti yang terbaik.
✍️ Oleh Masudi, S.Ag
🌿 Yuk Donasi untuk Para Santri Penghafal Al-Qur’an
✨ Yatim & Dhuafa Zakat Center
💌 Rekening Donasi:
Bank Syariah Indonesia (BSI)
📌 7274 7274 75
a.n. YYS Zakat Center Thoriqotul Jannah Indonesia
(Kode Bank 451)
🌐 Donasi online: www.zakat-center.com
📱 Konfirmasi WA: 0857 2437 6426
Daftar Referensi
-
Abu Dawud, Sunan Abu Dawud, no. 4903.
-
Ibn Majah, Sunan Ibn Majah, no. 4210.
-
Al-Ghazali, Ihya’ Ulum al-Din, Bab Dzamm al-Hasad.
-
Ibn Hajar al-Asqalani, Fath al-Bari, Beirut: Dar al-Ma’rifah, tentang syarah hadis larangan hasad.
-
Al-Qur’an al-Karim: QS. Al-Falaq: 5 (perlindungan dari hasad).