Yusuf bin Asbath rahimahullah menyebutkan, bahwa akhlak mulia terangkum dalam sepuluh hal :
1. Tidak suka memperuncing perbedaan pendapat;
2. Bersikap adil;
3. Menjauhi satu keramaian yang tidak berfaedah;
4. Memperbaiki yang tidak terlihat tidak baik;
5. Tidak segan meminta maaf;
6. Tabah menghadapi kepedihan dan kesulitan hidup;
7. Tidak menyalahkan orang lain dan introspeksi diri saat menghadapi kegagalan;
8. Tidak mencari-cari kekurangan orang lain melainkan kekurangan diri sendiri;
9. Murah senyum kepada setiap orang tanpa melihat usianya;
10. Bertutur kata santun kepada setiap orang baik tua maupun muda
Al-Hasan Rahimahullah berkata bahwa berakhlak mulia itu berarti berjiwa mulia, bermurah hati, dan tabah menghadapi cobaan.
Dalam kesempatan lainnya, Al-Hasan berkata, “Akhlak mulia diwujudkan dengan wajah berseri, rela mendermakan harta yang baik, dan mecegah keburukan supaya tidak menimpa orang lain.”
Sedangkan sebagian ahli balaghah mengatakan, “Akhlak mulia pada diri seseorang akan menenangkan dan menjamin keselamatan bagi orang lain, sedangkan akhlak tercela akan menjadi musibah bagi orang lain selain melelahkan diri sendiri.”
“Orang yang berakhlak baik akan memiliki banyak teman dan sedikit musuh. Perkara sulit akan mudah baginya, begitupun hati yang keras akan melunak terhadapnya.”
-Dikutip Dari Ensiklopedi Akhlak Salaf, Abu Ihsan al-Atsari dan Ummu Ihsan. hal. 13)
