Di sebuah desa kecil, hiduplah seorang pemuda bernama Hasan. Ia dikenal sebagai anak yatim yang hidup sederhana bersama ibunya. Sejak kecil, Hasan terbiasa bekerja keras untuk membantu ibunya. Ia sering berjualan kue keliling setelah pulang sekolah, meskipun lelah dan kadang dihina oleh teman-temannya.
Suatu hari, Hasan gagal masuk ke perguruan tinggi impiannya karena kekurangan biaya. Banyak orang mencemoohnya, menyebut bahwa anak miskin seperti dirinya tidak pantas bermimpi terlalu tinggi. Tapi Hasan hanya tersenyum dan berkata, “Saya percaya, jika saya bersabar dan terus berusaha, Allah akan bukakan jalan.”
Hasan pun mulai bekerja sebagai buruh bangunan untuk mengumpulkan uang. Di sela waktu istirahat, ia tetap belajar sendiri lewat buku bekas dan internet gratis di perpustakaan. Tahun demi tahun berlalu. Kesabarannya teruji, tapi ia tak pernah mengeluh.
Akhirnya, setelah lima tahun bekerja, Hasan berhasil masuk universitas melalui jalur beasiswa. Ia kuliah sambil tetap bekerja, dan akhirnya lulus sebagai mahasiswa terbaik di jurusannya. Kini, Hasan telah menjadi insinyur sukses dan membangun sekolah gratis di desanya.
Ketika ditanya apa rahasianya, Hasan hanya tersenyum dan mengutip sebuah kalimat yang selalu ia pegang teguh:
“مَنْ صَبَرَ ظَفِرَ” – Barang siapa bersabar, beruntunglah ia.
